PHOTOGRAPHY Part 1
spartannnnn!!!
spartannnnn!!!
Hellou,, apa kabar terman-terman??.. wah lagi suasana Lebaran niy.. Minal aidin walfaizin ya #hug,, maafin kalau ada kata-kata yang menusuk hatimu yaa, terutama kata-kata ditopik blog saya. Kali aja ada yang gk suka, tapi sekarang Harus suka dunk, khan saya uda minta maaf hehehhe.. mudah-mudahan amal ibadah kita selama ramadhan ditrima, trus kita semua bisa ketemu ramadhan tahun depan lagi,, Amin. Met lebaran smua toet..toetttt
Sayah sukah photography1,, kenaffa???
Saya sangat
suka dengan fotografi, tapi sebagai fotografernya lho alias the WOMAN behind the Gun, jadi bukan sebagai
objek maklum pemirsah saya sama sekali gk ada tampang-tampang
modelnya hehhe,,,.tapi beneran saya exited sekali dengan kegiatan
foto-memoto. Bahkan bidang photography menjadi salah satu resolusi
saya:D... Insyaallah
dalam waktu dekat akan terwujud.. amin ya Rabb. oya satu lagi pemirsah, terbukti hanya foto saja yang bisa menghentikan waktu, iya khan?? (angguk-angguk).. ;););)
Baiklah,,
Berikut
ini ada beberapa tehnik fotografi yang sebagian besar saya ambil dari
blog salah satu fotografer di club fotopreneur. dan beliau kasi izin
koq untuk curi ilmunya :),,jadi sudah halalan toyyiban pemirsah :):)..tanpa bermaksud menggurui lho, manatahu bermamfaat buat teman-teman pemula seperti sayah. so dibaca yacc, dipraktekin juga.. SILAHKEN!! ;);),,
Rule of Thirds ( tehnik sepertiga)
Rule of thirds atau aturan
sepertiga. Ini salah satu mantera sucinya para fotografer untuk
membuat foto enak dipandang. Namanya juga aturan, tidak ‘mesti’
diikuti. Seperti kata sebagian orang, aturan ada untuk dilanggar.
Langgar saja kalau tidak suka.
Aturan ini membagi bidang foto menjadi sepertiga bagian atau sembilan kotak kecil Bidang foto dibagi oleh dua garis vertikal dan dua garis horisontal. Ada empat titik pertemuan dari garis itu. Hampir semua kamera menyediakan garis/grid ini. Cari di buku manual kamera saku Anda untuk menampilkan garis-garis ini.
Aturan sepertiga menjelaskan bagian penting
dari sebuah foto (point of interest) ditempatkan di salah satu titik
pertemuan itu atau diletakkan di salah satu garis imaginer tersebut.
Bagian penting dari foto bisa berupa orang, binatang, benda, warna,
bentuk atau yang lainnya.
Contohnya foto salah satu taman
di Botaniskaträd garden ini. Cuaca sangat cerah, langit biru, dan
bentuk awannya sungguh indah. Kombinasi yang cantik dengan warna
hijau taman. fotografer meletakkann gazebo warna putih di garis
kanan.
Pemandangan sungai Göta dan
gedung lipstik ini sangat menarik perhatian . gedung lipstik
diposisikan di garis kanan. Garis air sungainya diletakkan di garis
bawah.
Seperti yang sudah saya sebutkan
di atas, aturan ada untuk dilanggar. Foto ini tidak mematuhi aturan
sepertiga, disini seorang anak berjalan di posisi tengah.
LAnjuttt!!!!!
Tehnik
memotret bunga dengan kamera saku menggunakan background putih,,,
Peralatan:
- Kamera yang ada fungsi macro atau close-up. Boleh pakai kamera apa saja asalkan masih berfungsi. gambar-gambar diatas menggunakan kamera saku.
- Kertas karton tebal warna putih dan hitam. Kalau tidak ada kertas, pakai kain juga boleh. Asal jangan nyuri persediaan kain kafannya Pak Modhin aja.
- Tripod. Alat ini optional alias kalau ada akan lebih bagus, kalau tidak punya ya nabung dulu sampai cukup untuk beli tripod…he…he…he.
- Payung. Lho..kok???!!!…Ingat kata pepatah, sedia payung sebelum hujan. Daripada gagal memotret gara-gara hujan, mendingan sedia payung dulu.
Rahasia tip ini sederhana saja,
yaitu membersihkan background dengan latar putih atau hitam, sehingga
warna dan bentuk bunganya jadi lebih menonjol dan tidak terganggu
dengan lingkungannya. Pilihan latar belakang putih atau hitam
tergantung selera. Saya sendiri sering melihat banyak yang menggunakan latar
belakang putih.
Cara memotretnya seperti berikut ini.
Pertama, cari objek bunga yang menarik dan indah untuk difoto. Bisa
bunga apa saja, bunga desa juga nggak apa-apa. Misalkan bunga anggek
yang sedang mekar ini. Kalau bunga anggrek ini langung di-jepret,
hasilnya tidak bisa menonjolkan keindahan sang bunga anggrek. Latar
belakangnya terlalu ramai dan meriah. Jadi latar belakang yang ramai
ini perlu di-eliminasi dengan menggunakan latar belakang putih atau
hitam.
|
kertas
diletakkan di belakang bunga membuat warna bunga semakin menonjol
|
Salah satu unsur yang sangat penting dalam dunia motret-memotret adalah cahaya. Jadi perhatikan cahayanya. Cahaya yang baik untuk memotret bunga adalah cahaya yang ‘soft’ (lunak) dan ‘diffuse’ (terpencar). Cahaya yang kuat (hard) membuat bayangan yang terlalu pekat. Kalau bunganya berada di bawah sinar matahari langsung di tengah hari yang terik, maka Anda sebaiknya memindahkan bunga itu di tempat yang teduh. Kalau tidak memungkinkan memindahkan bunganya, ya….mesti meneduhkan bunga tersebut. Bisa menggunakan payung yang sudah dipersiapkan tadi. Bisa juga pakai benda apa saja, yang penting bunganya tidak kena cahaya yang kuat. Titik.
karton putih diletakkan di atas
bunga untuk mengurangi kelebihan cahaya
|
Letakkan dan posisikan kertas putih di belakang bunga yang akan difoto. Atur jaraknya agar tidak terlalu dekat. Atur juga agar tidak ada bayangan yang menimpa kertas putih tersebut. Kalau masih ada bayangan, berarti cahayanya masih terlalu kuat. Gunakan peneduh yang lebih lebar. Kertas bisa ditaruh jika memungkinkan, atau minta tolong teman untuk memegang latar belakang ini, atau pegang pakai tangan Anda sendiri seperti yang digambar ini.
Berikutnya, persiapkan kamera saku. Pilih ‘mode’ pemotretannya ke posisi ‘Close-up’ atau ‘Macro’. Kalau di kamera juga ada pengaturan untuk ‘metering’, atur pada ‘mode’ metering ‘spot’. Yang perlu diperhatikan adalah jarak terdekat antara lensa dengan objek yang masih bisa focus. Baca kembali buku manual kamera, biasanya tertulis di dalam buku manualnya.
Kini saatnya untuk memotret bunga. Atur
posisi bunga di dalam ‘view finder’ atau layar monitor kamera.
Fokuskan lensa, biasanya dengan memencet tombol setengah. Pastikan
lensa benar-benar focus agar foto bunganya tidak kabur. Tahan tangan
jangan sampai bergerak atau bergetar pada saat tombol di pencet.
Getaran tangan bisa membuat gambar jadi kabur. Kalau tripod tersedia,
akan lebih bagus kamera di pasang di tripod. Ambil beberapa gambar
sampai diperoleh gambar yang tajam, focus, dan pencahayaannya cukup.
Lakukan pengolahan foto seperlunya,
misalnya: cropping, pengaturan kontras, saturasi, dan lain-lain.
Contohnya beberapa foto di atas. Foto-foto di atas ini semuanya
diambil dengan menggunakan kamera saku.
Selamat memotret bunga. :):0;))))
thanx blogger
salam JEPREt
salam JEPREt
:););)
sangat bermanfaat, positif, bombastis dan fantastis..
ReplyDeletewow..awesome, delicious, homny, yummi...makasi momo for the compliment yach..semoga bermamfaat tulisan tante kw niy..;):)
Deleteaseeekk makin ngerasa kejepret niy ,,,,postingannya keren ya sista lanjuuuuuuut reach your dream like DLSR gitu jgn cuma dibayangin aja okey,,,,
ReplyDeleteamin ya Rabb..;)..DSlR to mbak..:D
Delete